>

OPINION: Muslim di Jepang

Ingat, semua ada pro dan kontra. Di dalam hidup tidak ada yang selalu sejalan satu arah.

Image: http://yugaparivartan.com/

Kali ini JapanHenShine akan membicarakan tentang “Bagaimana pandangan masyarakat Jepang mengenai muslim?”
Jepang adalah negara homogeny yang berbeda dengan negara kita, Indonesia. Tentunya untuk menyatukan kelompok masyarakat homogen tidak sesusah menyatukan masyarakat yang heterogen.
Homogen disini maksudnya adalah Jepang memiliki bentuk wajah, warna kulit, budaya, agama, dan bahasa yang hampir sama walaupun berada didaerah yang berbeda. Berbeda dengan Indonesia yang terdiri dari banyak warna kulit, budaya, suku, agama, dan agama.

Lalu apa hubungannya dengan pandangan masyarakat mengenai muslim?
Jepang perna hmemiliki sistem politik menutup diri dari dunia luar, artinya semua akses keluar-masuk ke negara lain ditutup. Kehomogenan Jepang membuat Jepang sulit untuk beradaptasi dengan perbedaan. Apabila ada hal yang tidak sesuai dengan hal biasa yang dilakukan oleh masyarakat Jepang, mereka akan berpikir itu adalah hal yang aneh.

Sama sepertinya dengan muslim. Muslim di Jepang adalah minoritas. Masyarakat Jepang mayoritas masyarakatnya adalah agama Shinto dan Buddha. JapanHenShine telah menelurusuri beberapa artikel terbaru mengenai Islam di Jepang. Ternyata masyarakat Jepang mash menganggap aneh muslim. Mengapa demikian?
1.    Muslim dan budaya Jepang memiliki banyak perbedaan. Perbedaan yang ada sulit diterima oleh masyarakat Jepang. Misalnya, muslim tidak diperbolehkan untuk minum minuman beralkohol sedangkan masyarakat Jepang sangat erat hubungannya dengan sake.
2. Masyarakat Jepang cenderung merasa takut terhadap muslim karena banyaknya terror yang mengatasnamakan muslim. Ini adalah alasan paling mendasar mengapa orang Jepang memilih untuk menjaga jarak mereka dengan muslim.
3. Masyarakat Jepang mencintai budaya yang ada. Oleh karena itu, masyarakat Jepang tidak ingin nilai-nilai budaya mereka terusik atau bergabung dengan nilai-nilai budaya lainnya yang dalam konteks ini adalah nilai yang terkandung dalam Islam.
4.  Masyarakat Jepang cenderung tidak terlalu dekat dengan orang asing. Artinya, masyarakat Jepang lebih tertutup dengan orang asing, mereka lebih memilih untuk berkumpul dengan sesamanya yang homogen.

Suatu hal tentunya memiliki pro dan kontra, begitupun mengenai muslim di Jepang. Negara jepang yang dikenal dengan kesopanan bukan berarti selalu memiliki prasangka baik terhadap yang lainnya. Teror yang terjadi dimana-mana adalah alasan mendasar mengapa masyarakat Jepang memilih untuk tidak mendekati muslim dan memandang muslim "berbahaya"

Lalu mengapa Muslim-Friendly sudah menjamur di Jepang?
JapanHenShine lebih melihat ke arah bisnis dan hubungan antar dua negara. Sebuah negara tidak bisa hidup dalam lingkungannya sendiri. Jepang membutuhkan negara lain dan negara lain membutuhkan Jepang. Dengan demikian, Jepang harus menerima perbedaan yang ada di dunia, seperti muslim.
Jepang juga menjadi pilihan destinasi untuk muslim travelers diluar sana. Apabila Jepang tidak memberikan yang terbaik untuk turis, ekonomi mereka akan turun karena turis dapat memberikan pemasukan untuk kas negara.

Apakah negara Jepang berbahaya untuk muslim?
JapanHenShine tidak pernah mengatakan Jepang berbahaya untuk muslim. JapanHenShine hanya membahas dan memberikan opini (setelah membaca artikel-artikel, review muslim di Jepang, menonton video) mengenai pandangan masyarakat Jepang terhadap muslim. Biasanya muslim dikaitkan dengan terorisme.

Apakah semua masyarakat Jepang merasa takut atau lebih memilih untuk tidak berinteraksi dengan muslim?
Tentu saja tidak. Ada pula yang menganggap muslim sama dengan mereka. Sama halnya dengan ada orang yang menyukai kue coklat dan ada yang tidak. Tetapi apabila dilihat dari kecenderungannya, masyarakat Jepang lebih memilih untuk hanya sekedar tahu dan tidak ikut campur.

"Tapi yang jelas, muslim mulai berkembang di Jepang. Sarana untuk muslim juga telah disediakan. Itu berarti masyarakat Jepang mulai membukakan pintu untuk muslim masuk ke Jepang. Meskipun muslim masih dibatasi di Jepang, tetapi muslim tetap bisa hidup dan berkembang di Jepang. Tidak hanya untuk muslim, tapi juga orang asing lainnya. Karena kesadaran untuk menerima perbedaan sudah mulai ada di dalam masyarakat Jepang"

Tambahan:
Let’s talk about this one with informal way. It’s more comfortable J
Gue kuliah di jurusan Sastra Jepang, otomatis gue belajar tentang Jepang (ga cuma bahasa loh ya). Di dalam Nihon Go, dalam penggunaan bahasa, Jepang punya cara halus buat nolak sama kaya British. Maksudnya itu, kalau misalkan si A ngajak si B buat jalan-jalan, tapi si B ga tertarik, si B ga langsung bilang “Sori nih, gasuka filmnya”, mereka bakal merespon secara halus baru menolak “Wah makasih banyak ya udah mau ngajakin, tapi mohon maaf…”
Hubungannya dengan masalah diatas… jika ada orang Jepang yang berinteraksi sama muslim dengan cara yang baik, bukan berarti orang Jepang itu merasa nyaman.

Kedua, gue juga belajar tentang "Jepang dan Indonesia dalam Berbagai Perspektif". Waktu itu dikelas kita pernah bahas masalah pandangan orang Jepang tentang bahasa asing. Jepang lebih memilih buat ngegunain bahasa Jepang dibandingkan belajar bahasa asing. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah Jepang sulit buat beradaptasi dengan hal baru/berbeda. Bahkan, dengan turis asing sekalipun.
Sama halnya kaya muslim yang bisa dibilang memiliki berbagai perbedaan dengan masyarakat Jepang kebanyakan.

Guys, this is my opinion about this issue. If you guys have another opinion or maybe disagree, do tell me on the comment section below.
This post is only for sharing. It’s okay if you agree or not because everyone has their own opinion, right? But before giving opinion to others, we need to know about it first (search on Google, asking the expert one, etc).
I'm also not defending muslim or Islam in this post.
If you wanna know more about this, then go here and also here. You can also find many videos about Japanese thought about Muslim on YouTube. 
Be a smart user, by the way.
Have a wonderful day. 

xoxo




Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.